Tuesday, December 12, 2017

MEMBUAT REPITER SEDERHANA

BUAT SENDIRI REPEATER SEDERHANA MENGGUNAKAN HT IC2N
Kadang kala kita melaksanakan suatu even yang membutuhkan sebuah repeater mini, misalkan dalam kegiatan PRAMUKA, signal dubling contest dll, yang dapat membantu kegiatan tersebut. Dengan bantuan repeater mini ini ada salah satu rekan yang pernah penulis uji cobakan pada kegiatan PRAMUKA, dapat mengekonomiskan pemakaian batere para peserta kegiatan,karena mereka cukup menggunakan LOW power bisa menjangkau seluruh area. Pada pembuatan repeater ini penulis gunakan 2(dua) buah HT IC2N dengan sedikit penambahan rangkaian , 1 buah tr 2SC828,2 buah resistor 10 K, 1 buah resistor 1 K, 2 buah kondensator 0.1 uF, kabel kontrol ½ meter, 1 buah jack speaker dan 1 buah jack mik. Penambahan dilakukan pada IC2N yang berfungsi sebagai penerima, untuk yang berfungsi sebagai pemancar tidak ada perubahan (sebagai pemancarnya compatible segala HT merk ICOM dan Alinco).
Buat rangkaian tambahan yang penulis sertakan dan sisipkan pada HT IC2N yang berfungsi sebagai penerima., untuk koneksi ke HT pemancar, kita manfaatkan jack speaker dari HT. Maka kita perlu melepaskan kabel yang terhubung sebelumnya dan menyambungkan secara permanen tanpa melewati jack tersebut.
Setelah selesai kita tutup kembali HT tersebut, secara sepintas seperti tidak ada perubahan , HT masih bisa dioperasikan untuk ngebreak melalui PTT.
Buat kabel kontrol , ujung yang satu disambungkan dengan jack speaker dan yang satunya dihubungkan dengan jack mic.
Hubungkan kedua HT tersebut dengan kabel kontrol, coba buka squelch HT penerimanya, maka HT pemancar akan mode transmit, tutup squelch HT penerima maka HT pemancar akan kembali mode receive. Repeater mini sudah selesai dan siap dipergunakan. Selisih frekwensi pancar dan terima bisa dipilih sesuai keinginan pengguna, tapi usahakan sampai pancaran HT pemancar tidak mengganggu (nyepleteri) HT penerima. Level modulasi diatur dengan menggunakan potensio volume HT penerima.

MODIFIKASI HT ICOM 2N UNTUK TX DAN RX DI REPEATER (bag 2)

MODIFIKASI HT ICOM 2N UNTUK TX DAN RX DI REPEATER (bag 2)
Untuk repeater 146.620 Mhz,146.640 Mhz,146.700 Mhz
Seperti yang telah penulis janjikan, akan kita coba cara yang ke 2. Jika pada cara yang pertama kita posisikan dial pada angka angka input dari repeater, maka untuk cara yang kedua ini yang tertera adalah angka angka output repeater, misal untuk repeater 146.620 Mhz pada cara yang pertama dial tertera angka 602 yang berarti mewakili frekwensi 146.020 Mhz yang merupakan input dari repeater tersebut, sedangkan untuk cara yang kedua ini untuk repeater 146.620 Mhz yang tertera pada dial adalah 662 yang mewakili frekwensi output repeater 146.620 Mhz.
Untuk cara yang kedua ini dibutuhkan 2 (dua) buah transistor jenis NPN, yang berdaya rendah.dan murah harganya..misal 2SC829, 2SC828, dll
Langkah langkah pengerjaan:
1. Putuskan jalur dari Dual switch yang menuju pin no 8 dan 9 IC TC 9122.
2. Lepas 3 (tiga) kabel pada saklar Main / Dial (S1).dan sambungkan permanen untuk mode Dial.
3. Buat skema seperti diatas. A adalah V Rx 5V dan B adalah V utama /common 5V.
4. Posisi A adalah posisi operasi duplex dan B adalah posisi Normal.
5. Periksa dengan teliti pembuatan rangkaian .
6. Atur dial pada 662, 664 atau 670.
7. Posisikan S1 pada mode A ( duplex), coba dipergunakan untuk menggunakan repeater. Jika skema dan perkabelan benar maka HT IC 2N bisa dipergunakan untuk operasi duplex pada repeater.
Demikian sedikit modifikasi sederhana yang bisa penulis posting,semoga bermanfaat.
Untuk Posting berikutnya penulis akan mencoba menulis pembuatan mini repeater menggunakan IC2N untuk kegiatan pada area terbatas.

PEMASANGAN CONTROL REPEATER IC2N




Petunjuk Ubah 2N menjadi Repeater Control


Penulis mencoba berikan petunjuk ubah 2N menjadi repeater control,yang merupakan penjelasan posting terdahulu.Repeater control ini bisa dipadukan dengan HT yang laen, atau bahkan transceiver jenis RIG. Pada gambar penulis tunjukan titik penyambungan 2N dengan skema repeater control pada posting sebelumnya.Pada penggunaanya SQUELCH 2N yang sudah diubah ini harus pada posisi tertutup, tetapi tidak tertutup rapat, cukup untuk membungkam “ngosos” saat tanpa ada sinyal yang masuk.
Rangkaian repeater control ini kita rangkai didalam 2N, sehingga walau sudah dirubah, tampilan 2N masih seperti sedia kala,repeater control ini ditujukan u kegiatan yang portable, mudah dipindah pindah.                                                                           Selamat berkreasi

User Manager Hotspot

cara menkonfigurasi Mikrotik menjadi gateway Hotspot dengan pembuatan user secara manual. pada kesempatan ini saya akan jelaskan bagaimana membuat user dengan menggunakan User Manager.
Sebelum menkonfigurasi User Manager pastikan paket User Manager sudah terinstall pada Mikrotik anda, paket tersebut dapat di cek dengan cara:
[admin@MikroTik] > system package print
Flags: X – disabled
#   NAME                                                                  VERSION                                                                 SCHEDULED
0   system                                                                        4.4
1 X ipv6                                                                            4.4
2   ups                                                                               4.4
3   synchronous                                                           4.4
4   routerboard                                                           4.4
5   wireless                                                                   4.4
6   hotspot                                                                     4.4
7   dhcp                                                                          4.4
8   mpls                                                                          4.4
9   routing                                                                     4.4
10   ppp                                                                         4.4
11   security                                                                4.4
12   advanced-tools                                                 4.4
13   routeros-x86                                                     4.4
14   user-manager                                                    4.4
[admin@MikroTik] >
Jika paket User Manager belum terinstall, kita  download dulu paketnya di situs Mikrotik  Setelah paket terinstall kita lanjutkan cara konfigurasi  User Manager untuk Hotspot.
Mengaktifkan fungsi radius di hotspot
Kita lihat dulu Server Profile pada hotspot, dan kita pilih profile yang akan kita aktifkan fungsi radiusnya, pada kali ini saya memilih profile yang telah kita buat pada tahap sebelumnya.
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile print
Flags: * – default
0 * name=”default” hotspot-address=0.0.0.0 dns-name=”” html-directory=hotspot rate-limit=”” http-proxy=0.0.0.0:0 smtp-server=0.0.0.0 login-by=cookie,http-chap
http-cookie-lifetime=3d split-user-domain=no use-radius=no
1   name=”hsprof2″ hotspot-address=172.16.1.1 dns-name=”test.net” html-directory=hotspot rate-limit=”” http-proxy=0.0.0.0:0 smtp-server=0.0.0.0 login-by=cookie,http-chap
http-cookie-lifetime=3d split-user-domain=no use-radius=no
[admin@MikroTik] > ip hotspot profile set 1 use-radius=yes login-by=http-chap radius-accounting=yes nas-port-type=ethernet
Pada konfigurasi ini fungsi Cookie saya hilangkan karena kurang efektif jika nantinya User Manager ini digunakan sebagai billing hotspot, sedangkan NAS Port Type saya pilih “ethernet”  karena gateway hotspot yang kita gunakan berupa ethernet dari Mikrotik.
Konfigurasi Radius
Selanjutnya kita konfigurasi Radius Mikrotik, konfigurasi ini menghubungkan antara User Manager dengan Router kita
[admin@MikroTik] > radius add service=hotspot,login address=127.0.0.1 secret=eror123
[admin@MikroTik] > radius incoming set accept=yes
Membuat Owner dan Menambahkan Router Kita pada User Manager
[admin@MikroTik] > tool user-manager customer add login=admin password=admin123 permissions=owner
[admin@MikroTik] > tool user-manager router add subscriber=ngurah ip-address=127.0.0.1 shared-secret=eror123

Setelah kita membuat owner dan router kita pada User Manager, maka kita perlu melakukan  perubahan pada port pada Mikrotik supaya kita bisa mengakses User Manager.  Caranya adalah sebagai berikut:
[admin@MikroTik] > ip service set www port=9090
Sekarang saatnya kita pelakukan pengujian untuk User Manager, pertama pastikan kita login terlebih dahulu ke hotspot , jika sudah login maka kita bisa mengakses User Manager dengan browser ke http://iprouter:9090/userman , dalam contoh ini http://172.16.1.1:9090/userman
Untuk Login ke User Manager kita gunakan user owner yang telah kita buat tadi, dalam contoh ini usernya “admin” dengan password “admin123”, seletah login maka kita dapat membuat user untuk hotspot  dengan cara generate user atau manual.
User Manager ini biasanya digunakan sebagai billing hotspot  dengan mengkonfigurasi : Time Limit, Rate Limit, Upload/Download Limit dan juga fasilitas Credits yang dimiliki User Manager.
Sekian dulu mengenai User Manager Mikrotiknya ya… semoga membantu…dan jangan lupa commentnya oke….????

Setting Hotspot dengan Server Mikrotik

Konfigurasi Server Radius> Masuk ke Winbox pada computer client
Pada winbox klik menu Radius, lalu muncul kotak dialog Konfigurasi Radius. Klik tombol + yang berwarna merah untuk masuk ke tahapan pembuatan server radius.
Setelah itu muncul kotak dialog New radius Server. Karena kita akan membuat server hotspot, beritanda ü  pada hotspot. Lalu pada Address isikan 127.0.0.1, setelah itu pada secret isikan password server radius yang di ingin kan. Missal secretnya: apaajah. Klik OK untuk membuat server tersebut.
Membuat Profile Hostpot yang menggunakan server Radius.
Pada WinBox Klik menu IP lalu klik Hotspot.
Lalu muncul kotak dialog Konfigurasi hotspot. Sekarang kita akan membuat profiles baru untuk hostpot yang mendukung server radius. Klik tombol profiles pada kotak diagog konfigurasi hotspot.
Muncul kotak dialog Hotspot server profile, klik tombol + untuk membuat profiles baru.
Setelah itu muncul kotak dialog New Hotspot Server Profile. Pada name isikan nama profilenya, isikan hsprof1. Setelah itu klik tab RADIUS.
Beri tanda ü  pada Use RADIUS, lalu klik OK.
Konfigurasi Hotspot– Klik menu IP lalu klik Hotspot
– Lalu muncul kotak dialog Hotspot, setelah itu tekan tombol Setup.
– Muncul kotak dialog Hotspot Setup, disini kita di suruh menentukan pada interface mana hotspot akan berjalan. Pilihlah interface  hotspot karena kita akan mengaktifkan hotspot pada interface tersebut. Klik tombol Next.
– Selanjutnya kita set IP untuk interface hotspot tersebut, isikan 192.168.0.1/24. Beri tanda ü  pada Masquerade Network. Lalu Klik tombol Next.
– Setelah itu muncul konfigurasi address pool. Pada tahap ini kita di suruh menentukan dari IP berapa dan sampai IP berapa yang akan di gunakan untuk hotspot. Missal kita akan seting 192.168.0.2192.168.0.254/24. Jadi smua IP pada network 192.168.0.0/24 selain 192.168.0.1 termasuk kedalam IP yang menggunakan hotspot. lalu Klik Next.
– Selanjutnya muncul konfigurasi SSL, karena kita tidak menggunakan SSL, pada select Certificate pilih aja none lalu klik Next.
– Setelah itu konfigurasi IP SMTP Server jika anda memiliki SMTP server masukan saja IP SMTP server anda, dan jika anda tidak punya, langsung Next saja.
– Selanjutnya konfigurasi DNS, karena kita sudah mengkonfigurasi DNS di awal tadi, maka langsung Next aja, tetapi jika anda ingin merubah IP DNSnya, langsung rubah aja setelah itu klik tombol next.
– Setelah itu seting DNS Name, kosongkan aja lalu tekan tombol next.
– Selanjutnya tahap membuat user hotspot.  Karena nanti hotspot kita menggukan profile yang menggunakan radius server sebagai backendnya, maka user ini tidak terlalu berguna.  Karena ini termasuk kedalam tahap installasi, maka kita buat saja usernya. Missal qta buat usernya admin dan passwordnya gktw. Lalu klik next.
– Setup hotspot selesai..
– Agar hotspot yang kita buat menggunakan profile hotspot yg mendukung  radius server. Maksud dari profile ini adalah profile hotspot yang kita buat di atas.
– Double klik pada hotspot1, setelah itu muncul kotak dialog properties hotspot1. Pada menu dropdown profile, pilih hsprof. Lalu klik OK.
– Selanjutnya kita tentukan IP yang akan dijadikan computer operator. Maksud dari computer operator disini adalah computer  yang akan menambah, mengedit bahkan menghapus user client hotspot.
– Pada Winbox, klik menu IP lalu klik Hotspot. Muncul kotak dialog Hotspot, lalu klik tab IP Bindings. Lalu klik tombol + .
– Muncul kotak dialog New Hotspot IP Binding, pada MAC Address isikan Alamat MAC Address computer operator missal MAC address computer operator 00:50:56:C0:00:01. Lalu pada Address, masukan IP computer operator missal IP computer operator adalah 192.168.0.2.  setelah itu pada Type pilih bypassed. Lalu klik OK.
Konfigurasi User Manager di Mikrotik> Pada WinBox, Klik menu New Terminal, untuk membuka terminal/console mikrotik.
Pada terminal, ketikan perintah berikut:
[admin@MikroTik] > /tool user-manager customer add login=admin password=adminuserman permission=owner
Maksud dari perintah di atas adalah membuat user admin dengan passwordnya adminuserman yang nantinya user ini akan digunakan untuk masuk ke usermanager.
[admin@MikroTik] > /tool user-manager router add subscriber=admin ip-address=127
.0.0.1 shared-secret=apaajah
Maksud dari perintah di atas adalah untuk menghubungkan usermanager ke server radius yang telah kita buat tadi. Pada perintah tersebuat ada shared-secret=apaajah, apaajah adalah password dari server radius.
Selanjutnya anda pindah ke computer operator, lalu arahkan browser ke http://192.168.0.1/userman . Lalu muncul form login, isi Login dan password di sesuaikan dengan login dan password yang telah anda buat pada saat konfigurasi usermanager diatas. Missal, login: admin dan password:adminuserman.
Tampilan pertama User Manager
– Untuk menambahkan user hotspot, klik menu Users, lalu klik Add.
– Setelah itu muncul kotak dialog Add User, yang penting perlu di isi adalah User name dan password saja. Tetapi jika ingin mengisi First Name dan Lastname isi saja. Dan jika anda ingin membatasi bandwith untuk user tersebut, pada Rate Limit isikan jumlah bandwith yang di jatahkan untuk user tersebut, misal 32kbps.
Mengatur Bandwith Klien Hotspot> Pengaturan Bandwith klien ini berlaku untuk semua user yang pada userman yg tidak diberi Rate limit.
Harus kosong, kalau bandwith user mau di atur secara menyeluruh.
Untuk mengatur Bandwith semua user, buka Winbox, lalu klik menu IP, lalu hotspot. Muncul kotak dialog hotspot, klik tab user. Lalu klik tombol profiles.
Muncul kotak dialog Hotspot User Profile, double klik pada profile default.
Habis itu muncul kotak dialog Hotspot user profile properties. Pada field Rate Limit (tx/rx) isikan berapa bandwith yang akan di berikan kepada semua user hotspot. Misal: Limit Bandwith Upload: 64kbps dan Limit Bandwith Download: 128kbps.
SelesaiMaka akan muncul nama-nama pengguna yang sedang aktif, jika anda ingin melihat trafik pemakaiannya, tinggal klik aja nama usernya.
Saatnya ujicoba dari computer client, jika muncul halaman login. Masukan username dan password yang kita buat pada usermanager.

Setting Repeater Radio ht alinco

Setting Repeater Radio HT ALINCO
Pengertian Repeater.
Repeater berarti mengulang. Repeater dipakai bilamana pembicaraan radio 2 meter band (2 meteran) yang bekerja di frekwensi VHF rang 14 ~ 17 Mhz terputus 9 Tidak bisa menerima lawan bicara). Hal ini dikarenakan Frekwensi sifat gelombangnya lurus (Sejauh kita bisa memandang). Bila ada halangan Gunung atau bukit maka signal akan terputus. Untuk bisa menyambung lagi maka diperlukan alat untuk mengulang signal yang dipancarkan dari radio satu ke radio lainnya. Alat ini namanya Repeater. Alat ini menerima signal radio VHF lalu menancarkan lagi signal radio itu lagi. Di sini ada dua frekwensi yang berbeda. Satu frekwensi untuk menerima (RX/Receive) satu lagi frekwensi untuk mengirim (TX/Transmite). Untuk itu alat yang dipakai harus mendukung 2 kedua frekwensi tersebut. Yang bisa disebut yang mempunyai fasilitas Simplex Duplex. Untuk Rig biasanya sudah semua mendukung. Namun untuk HT yang keluaran lama ada yng belum mendukung. Kalau keluaran baru sudah mendukung semua. Repeater biasanya diletakan di Dipuncak gunung, Agar bisa menerima dan mengirim dalam jangkuan luas.
Setting Repeater ( Sudah di set termasuk frekwensinya)
1. Beda frekwensi contoh = +6.000 hz
2. Tone Squel contoh = 100.0
3. RX (Receive) Frekwensi saat menerima signal = 150.000
4. TX (Transmite) Frekwensi saat mengirim signal = Berarti 150.000 + 6.000 = 156.000
5. Memori atau Chanel pada M 1 atau CH 1
Setting HT yang memakai Repeater Nya (Radionya).
1. Tekan tombol V/M MW lalu muncul tulisa M kedip-kedip dibawah.
2. Putar tuas pemutar frekwensi ke angka 1>>> hasil M 1.
3. Tekan tombol V/M MW sekali lagi (tulisan M 1 menghilang.
4. Masukan frekwensi TX = 150.000 dengan memutar tuas pemutar frekwensi atau ketik 150000.
5. Masukan beda freksi antara TX dan RX dengan menekan FUNC SER lalu SHIFT (2) (+). Tekan lagi OFF tekan lagi (_) >>> pakai yang + 6.000. Rubah angka default biasanya 600 ke 6.000 dengan memutar tuas pemutar.
6. Tekan V/M MW lagi.
7. Untuk merobah tone Squel menjadi 100, Tekan FUNC SET lagi lalu tekan TSQ (4) nilai default biasanya 88.5 robah dengan memutar tuas pemutar Frekwensi hingga menjadi angka 100.
8. Selanjutnya menyimpan ke Memory M1, Tekan FUNC SET lalu tekan V/M MM, Tulisan M 1 Menghilang.
9. Tekan V/M MW lagi , >>> Muncul M 1.
10. Untuk mengunci Tekan FUNC SET lalu SCAN KL (B).
11. Selesai
Sekarang sudah tersimpan di M 1.
Coba test.
1. Pertama lihat frekwensi di layar , seharusnya 150.000
2. Lalu coba transmite atau tekan PTT , seharusnya muncul frek. 156.000
Bila sesuai dengan di atas berarti sudah benar settingnya.
Untuk yang menggunakan Link Repeater (Repeater lebih dari satu), maka ulangi setting seperti diatas. Jangan lupa tanyakan Frekwensi TX dan RX serta Tone Squelnya.
Semoga bermanfaat.

Mencari Jalur COS Radio untuk Repeater Sederhana

Mencari Jalur COS Radio untuk Membuat Repeater Sederhana Buatan Sendiri

Label:  Membuat repeater atau pancar ulang sendiri mungkin menjadi kepuasan tersendiri, apalagi jika repeater yang dibuat itu bisa dipergunakan oleh banyak orang dengan biaya yang relatif murah dengan kualitas yang tidak beda dan kalah jauh dengan versi breanded, bagi mereka yang mempunyai dana besar dan mempunyai keahlian di bidang elektronika apa lagi di bagian teknik radio hal tersebut tidaklah menjadi penghalang untuk mempunyai dan membuat repeater dengan kualitas yang terbaik.
Postingan kali ini saya tidak menggunakan kata atau istilah-istilah teknik yang biasa dipergunakan oleh banyak rekan yang biasa menuliskan artikel-artikelnya di blog atau disitus terkenal, saya berharap dengan bahasa yang sederhana dapat dengan mudah dimengerti oleh teman-teman pembaca. Membuat Repeater sendiri dengan menggunakan radio-radio yang biasa dipergunakan tanpa harus mengganti dengan radio mahal seperti motorola, memang dibutuhkan keahlian dibidang elektro dan teknik radio, terutama pada saat mencari jalur COS di radio input atau radio RXnya.
Ok terlepas dari keahlian di bidang elektronika, kita sama-sama mencoba membuat CORnya dan mencari dimana posisi COSnya, Beberapa peralatan pendukung yang harus dilengkapi untuk membuat repater sederhana khusunya di bagian penggerak relay atau CORnya :
1. Siapkan Multimeter/ Multitester
2. Solder Listrik + Timah Solder
3. Penyedot Timah (jika diperlukan)
4. Gunting/ Pisau Cutter
5. Kopi dan Rokok
Berikut komponen-komponennya,
1. PCB Lobang Halus/ PCB IC 2. Transistor C9013 3. Transistor C9012 4. Dioda IN4148 5. Dioda IN4007 6. Resistor 100K 7.Resistor 10K 8. Radio RX dan Radio TX 9. Radio HT
Jalur COS Radio, untuk apa jalur COS tersebut pada repeater..? 
Jalur ini sebagai sinyal penggerak CORnya, sinyal COS ini diambil dari radio input/ radio yang digunakan sebagai radio rx, pada cos akan terjadi perubahan besar level tegangan. Disaat radio mendapatkan sinyal atau dalam keadaan standbye. besar level tegangan biasanya kisaran 0 Volt – 5 Volt, dan tidak menutup kemungkinan bisa saja ada yang lebih atau kurang dari itu, itu semua tergantung dari radio RX yang digunakan. supaya sedikit paham kita asumsikan saja level tegangan diatas sebagai berikut :
0 Volt = Logika 0 atau Low
5 Volt = Logika 1 atau High
Sebagai contoh cos yang ditampilkan pada led, mungkin di HT V68 jika ada sinyal yang masuk maka led hijau indikator akan menyala, jika dalam keadaan standbye maka led tadi akan mati, nah perubahan kondisi inilah bisa kita jadikan sebagai cosnya.
Apakah Semua radio bisa dijadikan repeater ?
Pada dasarnya semua radio bisa dijadikan repeater selama radio tersebut masih bisa dipergunakan layaknya kita berkomunikasi biasa (kontek-kontek), artinya jika hendak dijadikan sebagai radio RX radio tersebut haruslah baik dalam penerimaan sinyal, (selectiv), jika hendak di jadikan sebagai radio TX haruslah radio tersebut bisa transmit.
cos_icom2100
Setelah jalur COS didapatkan dari radio RX, langkah selanjutnya membuat rangkaian COR, untuk rangkaian COR ini bisa di buat dengan menggunakan satu buah transistor dimana funsgi dari rangkaian cor tersebut hanya sebagai penggerak PTT untuk radio TX, secara otomatis berdasarkan sinyal masukan dari cos sebagai pemicunya
Repeater = Ulang artinya pengulangan, suara yang masuk di ulang kembali dengan cara di pancarkan kembali pada saat yang bersamaan, oleh karena itulah dibutuhkan rangkain penggerak PTT atau bisa kita sebut dengan COR, pada rangkain COR Convensional biasanya dilengkapi dengan OPamp,TONE dan DTMF yang memungkinkan kualitas suara bisa diperbaiki dan dapat di kendalikan dari jarak jauh melalui nada tone DTMF, Kendali jarak jauh dengan menggunakan DTMF bisa menggunakan radio HT biasa dengan menekan tombol angka, atau bisa juga dengan menggunakan HP sebagai pengendalinya
Dari beberapa pertanyaan teman yang masuk keemail saya baik itu yang sudah pernah mencoba membuat sendiri dengan menggunakan icom2100 sebagai repeater hasilnya cukup memuaskan, dan berharap dengan membuat sendiri repeater kita bisa lebih memahami bagaimana prinsip kerja dari pancar ulang tersebut.

Apa perbedaan buatan branded, dengan buatan sendiri/rakitan ?Wah kalau ini pertanyaannya kembali ke personal masing-masing, ada diantara mereka yang merasa puas dengan apa yang dibuat dengan tangannya sendiri dan ada juga yang puas jika segala sesuatunya dinilai dengan harga yang mahal, kalau versi saya produk brended sama dengan rakitan juga hanya saja tempat merakitnya saja yang beda, rakitan sendiri mungkin dirakit dirumah dengan menggunakan fasilitas komponen dan tools apa adanya, sedangkan yang brended dibuat bukan di rumah tapi disuatu tempat yang memang memproduksikannya secara masal produk tersebut. coba lihat penelitian beberapa rekan yang berada diluar negara kita hampir semua mereka melakukan uji coba terlebih dahulu dengan berbagai try and error, dan kemudian baru di produksi, kesimpulannya mereka bisa karena terbiasa yang sudah terlebih dahulu melakukan ujicoba-ujicoba, so sampai kapan kita menggunakan produk-produk mereka..?
wooo alah malah cerita terus, next Sebelum kita membuat rangkaian cornya ada baiknya kita cari dulu cosnya, nah untuk cos itu diambil dari radio yang akan dijadikan sebagai Input/ RX pada radio ini mungkin boleh radio yang sudah tidak ada Final RFnya, untuk radio terserah teman-teman mau pake apa ? sebagai contoh saja saya menggunakan ICOM 2100 cara ini hampir sama dengan yang lainnya:
Buka terlebih dahulu radionya, berlahan-lahan jangan sampe radio yang tadionya nyala malah jadi mati, wkkwwk, kemudian siapkan radio HT dimana radio HT ini kita gunakan sebagai alat bantunya, aturlah frekuensi radio yang akan dijadikan sebagi input dengan HT tadi.

cos_icom2100

Lihat gambar diatas, perhatikan bagian yang diberi lingkaran merah, terdapat jumper conector antara motherboard dengan panel depan, ambil multitester kemudian seting multiteseter tersebut untuk mengukur tegangan DC, Pilih saja 50Volt DC, Probe yang berwarna hitam pasang di ground atau dibody radio, kemudian nyalakan radio dan pastikan frekuensi radio sama dengan HT
Setelah frekuensinya sama langkah selanjutnya gunakan probe multitester yang berwana merah, coba satu-satu setiap pin conector penghubung antara moteherboard dengan panel depan sambil menekan PTT pada HT dan lihat jarum multitester, pada saat HT dilepas atau tidak ditekan sama sekali apakah jarum bergerak atau tidak, kemudian coba tekan PTT HT apakah jarum bergerak ?
Diantara pin-pin tersebut pasti ada yang kondisinya seperti diatas, sampai disini semoga bisa membantu, alasannya kenapa pencarian awal dimulai dari pin antara board dengan panel depan, karena dipanel depan juga membutuhkan sinyal-sinyal yang mengkondisikan perangkat dalam keadaan standbye dan receive, satu contoh sederhana pada radio HT sering di tambahkan satu buah led indikator yang menandakan bahwa radio sedang menerima sinyal, setelah menemukan jalur COSnya tadi langkah selanjutnya pastikan kondisi COSnya seperti asumsi diatas antara low dan high.
Jika radio dalam keadaan standbye level tegangan pada jalur cosnya Rendah 0 volt pada multitester jarum tidak bergerak alias LOW, Pada saat radio mendapatkan sinyal yang dipancarkan oleh HT dan jarum multitester bergerak level tegangan naik menjadi 5 volt atau High maka kita asumsikan Cosnya adalah High.
Untuk apakah cos high low diatas.? sebenarnya low atau high bagi mereka yang sudah pengalaman gak masalah, itu hanya membantu kita pembuatan rangkaian CORnya, jika radio RX tersebut pada saat mendapatkan sinyal dari luar dan pada jalur cos mengeluarkan sinyal tegangan sebesar 5 volt maka transistor yang digunakan adalah NPN, dan sebaliknya jika jalur cos pada saat menerima sinyal level teganggannya low maka transistor yang digunakan adalah PNP.
Perhatikan Skema rangkaian dibawah ini:
Perhatikan rangkaian dasar diatas
Input diatas terhubung di kaki basis transistor, karena transistor menggunakan type NPN maka transistor akan bekerja apa bila kaki basis mendapatkan sinyal tegangan positiv, dimana tegangan ini kita ambil dari jalur cos yang berlogika high, jadi pada saat kaki basis mendapatkan tegangan positiv maka transistor akan bekerja, sehingga kaki emitor dan kolektor terhubung, maka pada outpunya berlogika nol, arus dari ground lewat melalui kaki emitor dan kolektor, dan RL menjadi tahanan beban, dan pada saat kaki basis transistor tidak mendapatkan tegangan positiv maka transistor akan lepas, kalau kita ibaratkan pada PTT ektramic yang biasa kita pergunakan, tegangan basis sama dengan tangan kita untuk menekan ptt pada saat kita hendak berbicara kita menekan ptt agar kontak atau tombol yang ada bisa terhubung dan pada saat kita tidak ingin bicara tangan kita akan melepaskan tombol ptt dan kontak pun akan kembali lepas.
Karena digunakan untuk pancar ulang yang membutuhkan kerja cepat dan terus menurus secara otomatis maka diperlukanlah rangkaian yang dapat bekerja dengan sendirinya itulah rangkaian COR, berikut ini rangkaian sederhana yang hanya menggunakan satu buah transistor untuk mengerakkan relay, dimana relay inilah yang nantinya sebagai point contact PTT radio TX pemancar repeaternya.
COR-Sederhana-untuk-COS-High
Rangkaian yang sederhan diatas bisa dipergunakan untuk COS yang berlogika High, untuk tegangan VCC inputnya sesuikan dengan tegangan relaynya, daftar komponen dari rangkaian diatas.
D1, D2 = IN4001
C1 = 470mf/16Volt
R1  = 10K
Q1 = 2SC9013
C2 = 10mf/25Volt
RLY = 5 Volt/8Volt/12Volt
Nilai komponen diatas tidak jadi patokan teman-teman bisa saja merubah nilai tersebut, sesuaikan dengan tengangan cosnya, untuk transistor bisa gunakan apa saja selama type NPN karena penggunaan transistor pada rangkaian diatas sebagai saklar, sedangkan untuk capasitor C2 jika nilainya di perbesar bisa menjadi delay pada repeater.

Setting Frekuensi Repeater HT Baofeng UV-5R

Setting Repeater Pada HT Baofeng UV-5R / UV-5RA
Contoh untuk RX: 439.000 MHz dan TX: 437.000 MHz (UHF) TONE: 94.8 Hz
  1. Hidupkan Pesawat.
  2. Tekan tombol Menu, lanjutkan dengan tekan tombol angka 7 (masuk ke Menu #7) ke Menu TDR: ON atau OFF.
  3. Tekan tombol Menu (tanda panah berpindah kebawah), tekan tombol panah keatas atau kebawah sehingga tampilan menunjukkan pilihan OFF. Hal ini dilakukan untuk mematikan fitur Dual Watch pada pesawat.
  4. Tekan tombol Menu untuk menyimpan perubahan.
  5. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  6. Tekan tombol Menu, lanjutkan dengan tekan tombol angka 3 dan tombol angka 5 (masuk ke Menu #35) ke Menu STE: Repeater Tail Tone Elimination (menghilangkan transmisi akhir dengan tone dari repeater).
  7. Tekan tombol Menu (tanda panah berpindah kebawah), tekan tombol panah keatas atau kebawah sehingga tampilan menunjukkan pilihan OFF. Hal ini dilakukan untuk mematikan fitur Repeater Tail Tone Elimination pada pesawat.
  8. Tekan tombol Menu untuk menyimpan perubahan.
  9. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  10. Tekan tombol V/M (VFO/Memory), tombol warna oranye untuk memilih Mode VFO.
  11. Setting TX Tone (Hz), tekan tombol Menu dikuti angka 1 dan 3 (Menu #13), setting T-CTCS (Tone untuk TX).
  12. Tekan tombol Menu untuk berpindah ke pilihan frekuensi Tone (Hz), pilih (dengan menekan tombol keatas atau kebawah). Pilih Tone dengan frekuensi 94.8 Hz (Frekuensi Tone disesuaikan dengan standard pada Repeater yang hendak digunakan).
  13. Tekan tombol Menu untuk Menyimpan perubahan.
  14. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  15. Setting Repeater OFFSET (Geseran frekuensi TX dan RX mengikuti frekuensi TX dan RX repeater). Tekan tombol Menu diikuti angka 2 dan angka 6 (Menu #26) untuk masuk ke Menu OFFSET.
  16. Tekan tombol Menu untuk mengubah nilai OFFSET frekuensi yang akan digunakan. Dalam hal ini nilai 02.000 untuk 2 MHz.
  17. Tekan tombol Menu untuk menyimpan perubahan.
  18. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  19. Setting Frekuensi SHIFT ( + atau ): tekan tombol Menu diikuti angka 2 dan angka 5 (Menu #25) SFT-D (SHIFT).
  20. Tekan tombol Menu untuk mengubah nilai SHIFT, pilih + atau  dengan menekan tombol panah keatas atau kebawah, dalam contoh ini digunakan nilai SHIFT  (minus).
  21. Tekan tombol Menu untuk menyimpan perubahan.
  22. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu. Perhatikan bahwa akan ada tanda minus () yang muncul pada bagian atas display.
  23. Masukan nilai frekuensi RX yang akan digunakan dari mode VFO. Dalam hal ini frekuensi 439.000 MHz
  24. Setting Nomor Kanal Memori, tekan tombol Menu diikuti angka 2 dan angka 7 (Menu #27).
  25. Tekan tombol Menu lagi untuk melakukan pemilihan nomor kanal memori yang akan digunakan untuk menyimpan keseluruhan settingan. Misalnya pilih kanal memori #18. Catatan: pastikan untuk memilih kanal memori yang akan digunakan ini masih kosong/belum terisi/terpakai. Jika masuk pada Menu #27, tekan tombol keatas atau kebawah sampai diperoleh tulisan MEM-CH dan baris dibawahnya hanya tertulis angka misal 018, artinya kanal memori ini masih kosong. Jika tedapat tulisan CH- didepan angka 018 (CH-018), maka memory #18 telah terpakai. Untuk dapat menggunakan kanal memori tersebut harus dilakukan penghapusan. Dalam petunjuk ini dibahas contoh penggunaan dengan kanal memori yang masih kosong saja.
  26. Simpan Frekuensi RX – setelah berada pada Menu #27 dan telah memilih kanal memori yang kosong. Tekan tombol Menu sekali lagi untuk menyimpan frekuensi RX yang hendak digunakan. Pada saat menekan tombol Menu akan terdengar suara pemberitahuan “Receiving Memory” dari speaker radio, dan terdapat tambahan tulisan CH- didepan angka 018 (CH-018), memori #18 telah terpakai. Sampai pada langkah ini frekuensi RX repeater telah disimpan pada kanal memori nomor 18.
  27. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  28. Langkah yang berikut ini adalah langkah yang terpenting. Pastikan bahwa tetap berada di mode VFO dan frekuensi yang tampil pada display A (display frekwensi bagian atas) adalah frekuensi RX, dalam contoh ini 439.000 MHz.
  29. Tekan tombol *SCAN. Setelah menekan tombol ini, akan muncul tulisan huruf R dibagian atas layar dibelakang tanda . (R) dan tampilan frekuensi akan berubah menjadi 437.000 (MHz), minus 2.000 MHz dari 439.000 (MHz). Nilai frekuensi ini adalah frekuensi TX yang akan disimpan pada kanal memory #18.
    Catatan: jika tombol *SCAN ditekan dan terjadi proses scan maka perlu dilakukan pengnonaktifan fungsi dengan tulisan biru pada keypad. Tekan dan tahan tombol A/B (tombol warna biru) dan tekan tombol *SCAN. Jika tombol *SCAN ditekan lagi tidak akan melakukan scanning tetapi akan mengaktifkan menu Reverse (R).
  30. Tekan tombol Menu diikuti angka 2 dan angka 7 (Menu #27) MEM-CH (atau hanya tombol Menu saja, jika Menu terakhir yang digunakan adalah Menu #27: MEM-CH). Pastikan kanal memori CH-018 yang terpilih/tampil.
  31. Tekan tombol Menu untuk masuk ke setting Menu MEM-CH, pastikan CH-018 yang terpilih/tampil.
  32. Tekan tombol Menu sekali lagi untuk menyimpan frekuensi TX pada kanal memori #18. Pada saat tombol memori ditekan akan terdengar suara “Transmitting Memory” dari speaker radio. sampai disini frekuensi TX 437.000 (MHz) telah disimpan juga ke kanal memori nomor #18.
  33. Tekan tombol Exit untuk keluar dari Sistim Menu.
  34. Proses setting selesai.

Untuk menggunakan settingan kanal nomor 18 yang telah dibuat. Tekan tombol V/M untuk berpindah ke mode Channel. Pilih kanal memori nomor 18 dan lakukan uji coba. Catatan, pastikan bahwa pada display di bagian atas terdapat tanda +-. Jika PTT ditekan untuk TX maka frekuensi yang digunakan akan otomatis berpindah ke 437.000 (MHz), sedangkan pada kondisi monitor / RX frekuensi yang digunakan adalah 439.000 (MHz). Juga pada saat TX akan muncul tulisan CT pada bagian kiri layar display. Ini menandakan bahwa Tone CTCS (94.8 Hz) digunakan pada saat TX untuk mengaktifkan fitur Tone Squelch yang digunakan oleh repeater.

Setting Repeater Radio ht alinco

Repeater berarti mengulang. Repeater dipakai bilamana pembicaraan radio 2 meter band (2 meteran) yang bekerja di frekwensi VHF rang 14 ~ 17 Mhz terputus 9 Tidak bisa menerima lawan bicara). Hal ini dikarenakan Frekwensi sifat gelombangnya lurus (Sejauh kita bisa memandang). Bila ada halangan Gunung atau bukit maka signal akan terputus. Untuk bisa menyambung lagi maka diperlukan alat untuk mengulang signal yang dipancarkan dari radio satu ke radio lainnya. Alat ini namanya Repeater. Alat ini menerima signal radio VHF lalu menancarkan lagi signal radio itu lagi. Di sini ada dua frekwensi yang berbeda. Satu frekwensi untuk menerima (RX/Receive) satu lagi frekwensi untuk mengirim (TX/Transmite). Untuk itu alat yang dipakai harus mendukung 2 kedua frekwensi tersebut. Yang bisa disebut yang mempunyai fasilitas Simplex Duplex. Untuk Rig biasanya sudah semua mendukung. Namun untuk HT yang keluaran lama ada yng belum mendukung. Kalau keluaran baru sudah mendukung semua. Repeater biasanya diletakan di Dipuncak gunung, Agar bisa menerima dan mengirim dalam jangkuan luas.
Setting Repeater ( Sudah di set termasuk frekwensinya)
1. Beda frekwensi contoh = +6.000 hz
2. Tone Squel contoh = 100.0
3. RX (Receive) Frekwensi saat menerima signal = 150.000
4. TX (Transmite) Frekwensi saat mengirim signal = Berarti 150.000 + 6.000 = 156.000
5. Memori atau Chanel pada M 1 atau CH 1
Setting HT yang memakai Repeater Nya (Radionya).
1. Tekan tombol V/M MW lalu muncul tulisa M kedip-kedip dibawah.
2. Putar tuas pemutar frekwensi ke angka 1>>> hasil M 1.
3. Tekan tombol V/M MW sekali lagi (tulisan M 1 menghilang.
4. Masukan frekwensi TX = 150.000 dengan memutar tuas pemutar frekwensi atau ketik 150000.
5. Masukan beda freksi antara TX dan RX dengan menekan FUNC SER lalu SHIFT (2) (+). Tekan lagi OFF tekan lagi (_) >>> pakai yang + 6.000. Rubah angka default biasanya 600 ke 6.000 dengan memutar tuas pemutar.
6. Tekan V/M MW lagi.
7. Untuk merobah tone Squel menjadi 100, Tekan FUNC SET lagi lalu tekan TSQ (4) nilai default biasanya 88.5 robah dengan memutar tuas pemutar Frekwensi hingga menjadi angka 100.
8. Selanjutnya menyimpan ke Memory M1, Tekan FUNC SET lalu tekan V/M MM, Tulisan M 1 Menghilang.
9. Tekan V/M MW lagi , >>> Muncul M 1.
10. Untuk mengunci Tekan FUNC SET lalu SCAN KL (B).
11. Selesai
Sekarang sudah tersimpan di M 1.
Coba test.
1. Pertama lihat frekwensi di layar , seharusnya 150.000
2. Lalu coba transmite atau tekan PTT , seharusnya muncul frek. 156.000
Bila sesuai dengan di atas berarti sudah benar settingnya.
Untuk yang menggunakan Link Repeater (Repeater lebih dari satu), maka ulangi setting seperti diatas. Jangan lupa tanyakan Frekwensi TX dan RX serta Tone Squelnya.
Semoga bermanfaat.

Bagaimana cara Kofigurasi Mode Repeater pada TL-WR702N

Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Repeater%281%29.jpg
Definisi : TL-WR702N mengkopi dan memperkuat sinyal nirkabel yang ada untuk memperluas cakupan dari sinyal. Jadi nama jaringan (SSID) dan sandi tidak berubah. Mode ini sangat berguna untuk ruang yang besar disudut dimana sinyal hilang..
Aplikasi : Rumah besar, kantor, gudang atau ruang lain di mana terdapat sinyal yang lemah.  
Koneksi Fisik
Langkah 1:
Hubungkan WR702N ke port Ethernet secara langsung ke komputer anda menggunakan kabel Ethernet;
Langkah 2:
Nyalakan WR702N

Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap1%286%29.jpg

Pengaturan Awal Komputer– Untuk Windows 7, Vista & XP (Untuk Mac OS X, silahkan ke halaman 3)
Langkah 1:
Windows 7 &Windows Vista: Arahkan ke Start->Control Panel ->Network and Sharing Center
Windows XP : Arahkan ke Start->Control Panel->Network Connections
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image003%286%29.png
Langkah 2:
Windows 7 : Arahkan ke Network andSharing Center->Change Adapter settings
Windows Vista : Arahkan ke Network andSharing Center->Manage Network Connections
Windows XP : (Ke langkah selanjutnya)
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image004%287%29.png
Langkah 3:
Windows 7, Vista dan XP : Klik Kanan Local Area Connection ->Pilih Properties -> Klik 2X Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau Internet Protocol (TCP/IP) untuk Windows XP.
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image005%289%29.png

Langkah 4:
Windows 7, Vista dan XP : Pilih “Use the Following IP address:
Ketikan informasi berikut ini:
IP address: 192.168.0.10
Subnet mask: 255.255.255.0
Klik OK untuk keluar
Klik OK lagi untuk menerapkan settingan.
 
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image006%284%29.png
Windows 7, Vista & XP

Pengaturan Awal Komputer – Untuk Mac OS X
Arahkan ke Apple->System Preferences>Network-> Sorot pada Ethernet ->Konfigurasi IPv4: Using DHCP with manual address
Masukan IPv4 Address: 192.168.0.10
Klik Apply
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image022.png
Akses Halaman Manajemen
Buka Web Browser -> Ketik 192.168.0.254 di kolom alamat -> Tekan Enter
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap12.jpg

Isikan User Name standar: admin
Isikan Password standar: admin
Klik OK
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap13.jpg
Jalankan Quick Setup
Langkah 1:
Arahkan ke Quick Setup -> Klik Next
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap5%283%29.jpg
Langkah 2:
Pilih Repeater-> Klik Next
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap27.jpg
Klik Survey
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap28.jpg
Locate your router network name under the SSID column -> Click Connect
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap29.jpg
Security Options:  (Silahkan cocokan Pilihan Keamanan dengan router yang ada)
Silahkan lihat Original Equipment Manufacturer untuk rincian
Password:  (Silahkan cocokan Keamanan Password dengan   router yang ada)
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap30.jpg
Klik Reboot, dan tunggu sampai proses mencapai 100%
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Snap11%284%29.jpg

Penempatan WR702N
Sekarang Anda dapat menempatkan WR702N ke lokasi terpusat untuk membuat sebagian Mode Repeater.
Selamat! Sinyal nirkabel anda telah ditingkatkan. Semua perangkat nirkabel Anda memiliki koneksi lebih stabil.
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/Repeater%281%29.jpg
Penyelesaian Pengembalian Komputer – Untuk Windows 7, Vista & XP (Untuk Mac OS X, silahkan ke halaman 9)
Langkah 1:
Windows 7 &Windows Vista: Arahkan ke Start->Control Panel ->Network and Sharing Center
Windows XP : Arahkan ke Start->Control Panel->Network Connections
  Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image003%286%29.png
Langkah 2:
Windows 7 : Arahkan ke Network andSharing Center->Change Adapter settings
Windows Vista : Arahkan ke Network andSharing Center->Manage Network Connections
Windows XP : (ke Langkah Selanjutnya)
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image004%287%29.png
Langkah 3:
Windows 7, Vista dan XP : Klik Kanan Local Area Connection ->Pilih Properties -> Klik 2X Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau Internet Protocol (TCP/IP) untuk Windows XP.
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image005%289%29.png
Langkah 4:
Windows 7, Vista dan XP : Pilih “Obtainan IP address automatically” dan “Obtain DNS server address automatically
Klik OK untuk keluar
Klik OK lagi untuk menerapkan setingan.
 
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image006%284%29.png
Windows 7, Vista & XP

Penyelesaian Pengembalian Komputer – Untuk   Mac OS X
Arahkan ke Apple>System Preferences->Network-> Sorot pada Ethernet ->Konfigurasi IPv4: Using DHCP
Klik Apply
Description: http://static.tp-link.com/resources/UploadFiles/image022.png
Jika tidak berhasil, jangan ragu untuk menghubungi kami